Transkripsi Pada Prokariotik dan Eukariotik Part 1
Dogma Sentral ekpresi en adalah proses dimana informasi genetik digunakan untuk mensintesis produk genetik yang melibatkan dua tahap bersinambung: transkripsi & translasi (Francis Crick, 1956).
RNA Polimerase Pada Sel Prokariotik
- RNA polimerase adalah holoenzim (enzim fungsional yang terdiri dari core enzim dengan sisi aktif dan protein yang bersangkutan)
- Faktor sigma (ζ factor): rekognisi promoter & menginisiasi mRNA.
Proses Transkripsi Prokariotik
Proses transkripsi pada prokariot dimulai dari inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada dasarnya transkripsi pada prokariot sama dengan eukariot yaitu membentuk mRNA dari kode-kode pada sekuens DNA.
Pada tahap inisiasi, terdapat empat langkah yaitu:
1. Pembentukan kompleks promoter
2. Penggabungan beberapa nukleotida awal (10 nukleotida)
3. Perubahan konformasi RNA polimerase karena pelepasan subunit sigma .
Setelah faktor sigma lepas dari promoter maka RNA pol dapat bergerak melakukan transkripsi.
Setelah tahap inisiasi berikutnya adalah tahap elongasi. Pada tahap ini, RNA Pol akan berjalan dengan arah 3‟ ke 5‟ sampai ke terminator. Pada saat berjalan, untai DNA akan terbuka tetapi terbatas hanya saat RNA pol dan promoter berada di situ. Kemudian untai tunggal mRNA akan terbentuk.
Kemudian tahap yang terakhir adalah tahap terminasi. Tahap terminasi dibagi menjadi dua yaitu:
(1) terminator yang tidak tergantung pada protein rho (rho-independent terminator)
Pengakhiran terminasi yang tidak tergantung pada rho dilakukan tanpa harus melibatkan suatu protein khusus, melainkan ditentukan oleh adanya suatu urutan nukleotida tertentu pada bagian terminator. Sinyal yang akan mengakhiri transkripsi dengan mekanisme semacam ini ditentukan oleh daerah yang mengandung banyak urutan GC yang dapat membentuk struktur batang dan lengkung (stem-and-loop) pada RNA dengan panjang sekitar 20 basa di sebelah hulu dari ujung 3‟ –OH dan diikuti oleh rangkaian 4-8 residu uridin berurutan. Pengakhiran transkripsi tanpa melibatkan factor rho mempunyai 2 ciri utama, yaitu:
1. adanya rangkaian basa berulang-balik (inverted repeat) yang dapat membentuk lengkungan
2. adanya rangkaian basa T pada untaian DNA bukan cetakan (nontemplate strand) sehingga membentuk pasangan basa yang lemah antara rU-dA yang menahan transkrip RNA pada untaian DNA cetakan.
(2) terminator yang tergantung pada protein rho (rho-dependent terminator).
Mekanisme pengakhiran transkripsi semacam ini memerlukan protein ρ (rho). Pengakhiran transkripsi yang memerlukan faktor rho hanya terjadi pada daerah jeda yang terletak pada jarak tertentu dari promoter. Dengan demikian jika ada daerah jeda yang terletak di dekat promoter, maka daerah itu tidak dapat berfungsi sebagai daerah pengakhiran transkripsi. Terminator yang tergantung pada rho terdiri atas suatu urutan berulang-balik yang dapat membentuk lengkungan (loop). Selanjut.nya, faktor rho menyebabkan destabilitasasi ikatan RNA-DNA sehingga transkrip RNA terlepas dari DNA cetakan.
Proses Transkripsi Eukariotik
Proses transkripsi pada sel eukariotik memiliki empat langkah yaitu pra-inisiasi, inisiasi, elongasi, dan terminasi.
RNA polimerase pada eukariot tidak dapat berikatan dengan template DNA dengan sendirinya, inisiasi transkripsi pada eukariot membutuhkan protein lain yang disebut Transcription Factor (TF).
Transcription Factor (TF) + RNA polimerase membentuk Transcription pre-initiation complex (PIC).
1. Proses Pra-Inisiasi Dan Inisiasi
- Pertama-tama TFIID menempel pada bagian kotak TATA box pada promoter, yang dibantu oleh faktor TFIIA - Kemudian diikuti oleh penempelan TFIIB,
- TFIIF, selanjutnya menempel diikuti oleh penempelan RNA polymerase II (inisiasi)
- Akhirnya faktor TFIIE akan menempel diikuti oleh TFIIH.
- Keempat proses diatas membentuk Transcription pre-initiation complex (PIC).
LANJUT PART 2 ......
Comments
Post a Comment