Sejarah Tentang Farmakognosi Hingga Saat ini

Sejarah Perkembangan Farmakognosi    


 Farmakognosi berkembang sejak peradaban kuno, dimana saat itu digunakan bagian dari tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk penyembuhan atau pengobatan, tetapi pada peradaban kuno pengobatan diiringi dengan mantera, sihir, dan hal itu terus menerus berkembang sebagai resep rahasia yang tak tertulis.

    Farmakognosi berkembang terus menerus dari zaman ke zaman berdasarkan pengalaman (empiris) sampai sekarang yang di kenali dengan sebutan Theraputik agenrs. Pelajaran farmakognosi sekarang tidak berdasarkan tukang sihir/mistik melainkan sesuatu spesialisasi dari ilmu pendidikan farmasi.

Dalam sejarah obat-obatan ada beberapa nama yang cukup terkenal yaitu:

  1. 1. Hippocratess (460-370 SM), beliau dianggap sebagai bapak pengobatan dan banyak karangannya mengenai anatomi, fisiologi manusia.
  2. Aristotle (370-322SM) beliau adalah murid Plato, berusaha memisahkan tahayul dari kenyataan dalam tulisannya mengenai dunia hewan.
  3. Theophrastus (370-287 SM) beliau adaah murid dari Aristotle, mendalami ilmu obat mengenai dunia tanaman.
  4. Dioscorides, beliau adalah seorang dokter Yunani (78SM) menulis  buku yang berjudul (De Materia Medica". Di dalamnya di tulis 600 tumbuh-tumbuhna yang mengandung manfaat obat. Hal ini sangat menakjubkan dan membantu dalam pengobatan di era modern.
    Sejarah farmakognosi merupakan cerita tentang bagaimana manusia mulai memahami dan menggunakan tumbuhan sebagai sumber obat. Kata "farmakognosi" berasal dari bahasa Yunani, di mana "pharmakon" berarti obat, dan "gnosis" berarti pengetahuan. Sebagai ilmu, farmakognosi merupakan cabang dari farmasi yang mempelajari sumber daya alam yang digunakan dalam pembuatan obat, terutama tumbuhan dan bagian-bagiannya.

Berikut adalah sejarah singkat Farmakognosi

Peradaban Kuno: 

Penggunaan tumbuhan untuk tujuan medis telah ada sejak zaman kuno. Suku-suku primitif mengamati hewan yang makan tanaman tertentu ketika mereka sakit, dan kemudian mulai menguji tanaman tersebut sebagai obat. Beberapa catatan tertulis tentang penggunaan tumbuhan sebagai obat telah ditemukan dalam teks-teks kuno, seperti papirus Ebers dari Mesir Kuno, yang mencatat penggunaan lebih dari 700 tanaman sebagai obat-obatan. 

Perkembangan Peradaban: 

Seiring berkembangnya peradaban kuno, pengetahuan tentang tanaman obat juga berkembang. Misalnya, peradaban Yunani kuno memiliki beberapa tokoh penting dalam sejarah farmakognosi, seperti Dioscorides, yang menulis "De Materia Medica," yang menjadi referensi utama tentang obat-obatan dan tanaman obat selama berabad-abad. 

Zaman Pertengahan dan Renaisans: 

Selama Abad Pertengahan, pengetahuan farmakognosi terus berkembang melalui penemuan dan penelitian. Selain itu, selama periode Renaisans, perkembangan ilmu pengetahuan dan eksplorasi membawa penemuan obat-obatan baru dari berbagai belahan dunia, seperti cengkeh dan rempah-rempah dari Hindia Timur. Abad ke-19: Pada abad ke-19, ilmu farmakognosi semakin ditingkatkan melalui penelitian dan analisis lebih mendalam tentang komposisi dan sifat-sifat obat-obatan dari berbagai tumbuhan. Pengembangan metode ekstraksi dan analisis kimia membantu dalam mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan yang bertanggung jawab atas efek terapeutiknya. 

Abad ke-20 dan Masa Kini: 

Farmakognosi terus berkembang sebagai bagian integral dari ilmu farmasi modern. Perkembangan teknologi dan pengetahuan ilmiah telah memungkinkan para ahli farmakognosi untuk melakukan analisis lebih mendalam tentang senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan dan memahami mekanisme aksi obat secara lebih baik. Seiring dengan itu, juga muncul perhatian yang lebih besar terhadap obat-obatan alami dan penggunaan produk alami dalam terapi medis.

Hingga saat ini, farmakognosi tetap menjadi disiplin penting dalam ilmu farmasi, berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dari sumber alam, termasuk tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Penggunaan tanaman obat dan obat-obatan alami terus dipelajari dan dieksplorasi untuk mengidentifikasi potensi pengobatan yang lebih efektif dan aman bagi kesehatan manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Replikasi DNA Prokariotik dan Eukariotik

Tutorial Mengubah Domain .blogspot ke .com dari Member Idwebhost

RESUME ARTIKEL HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT