Sistem Imun

 SISTEM IMUN

    Imunologi Dasar

    Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk menahan atau menghilangkan benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan. (Sherwood, 2007).

Fungsi dari sistem imun adalah :

  1. Mempertahankan tubuh dari patogen invasive misalnya virus dan bakteri penyebab penyakit. 
  2. Menyingkrikan sel dan jaringan yang rusak, serta membantu penyembuhan luka 
  3. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (immune surveillance) mekanisme pertahanan internal utama terhadap kanker. 
  4. Melakukan respons imun, serta menghasilkan antibodi


Asal usul sel imun 
Morfologi, lokasi dan fungsi jaringan dan organ
Leukosit
  1. Eusinofil adalah  salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Eosinofil dapat ditemukan dalam darah perifer dan juga jaringan tubuh, terutama di jaringan tubuh yang berhubungan dengan respons alergi, respons terhadap serangan parasit dan bakteri serta peradangan.
    • Struktur : Granula kasar dan besar berwarna oranye kemerahan pada sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki 2 lobus.
    • Jumlah : 1-3 % dari jumlah total sel darah putih. Terdapat pada jaringan yang mengalami inflamasi dan alergi.
    • Fungsi : Eosinofil mengeluarkan bahan-bahan kimia untuk menghancurkan cacing parasitic dan berperan dalam reaksi alergik. Fagositosik lemah. Mengandung peroksidase dan fosfatase, yaitu enzim yang mampu menguraikan protein. Dalam detoksifikasi histamine yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung
  2. Basofil adalah bagian dari sistem kekebalan atau daya tahan tubuh. Salah satu cara kerja basofil adalah dengan mendeteksi kuman, virus, atau parasit asing yang masuk ke dalam tubuh, kemudian menangkap dan menghancurkannya. Ketika terjadi infeksi, sel basofil akan memanggil sel darah putih lain untuk menghasilkan antibodi dan membasmi mikroorganisme penyebab infeksi.
    • Struktur : Granula besar yang bentuknya tidak beraturan berwarna ungu kehitaman. Nukleus satu lobus sulit terlihat.
    • Jumlah : Kurang dari 1 % dari jumlah total sel darah putih
    • Fungsi :  mengeluarkan histamine untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan heparin untuk membantu mencegah penggumpalan darah intravaskuler serta berperan dalam reaksi alergik
  3. Neutrofil adalah alah satu jenis sel darah putih yang ada di dalam tubuh manusia. Tubuh membutuhkan neutrofil untuk melawan infeksi sekaligus melindunginya dari berbagai ancaman penyakit.
    • Struktur : Granula pada sitoplasma dan nukleusnya berlobus
    • Jumlah : 60% dari jumlah total sel darah putih
    • Fungsi : Spesialis fagositosik yang melimpah dan mampu menelandan menghancurkan bahan yang tidak diinginkan (bakteri dan sel-sel mati)
  4. Limfosil adalah salah satu jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sel induk pada sumsum tulang. Sel darah putih ini dapat ditemukan di dalam darah dan sistem limfatik, seperti amandel, kelenjar timus, limpa, dan kelenjar getah bening. Fungsi limfosit adalah untuk mengoptimalkan kerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit. Sel darah putih tersebut akan bekerja dengan memproduksi antibodi untuk menyerang virus, bakteri, racun, hingga sel kanker yang berada di dalam tubuh.
    • Struktur : Agranulosit, Mengandung nucleus tunggal bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma.(mononuclea
    • Jumlah : 30 % dari jumlah total sel darah putih Ada dua jenis. Sel T dansel B keduanya berfungsi untuk imunitas adaptif dan kekebalan tubuh
    • Fungsi : Limfosit terdiri dari 2 tipe yaitu :
    1. Limfosit B (sel B) berubah menjadi sel plasma, yang mengeluarkan antibody secara tidak langsung menyebabkan destruksi benda asing (imunitas yang diperantarai antibodi = imunitas humoral)
    2. Limfosit T (sel T) secara langsung menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan sel Abnormal dengan mengeluarkan bahan- bahan kimia yang melubangi sel korban (imunitas yang diperantarai olehsel = imunitasseluler)
  5. Monosil adalah sel darah putih yang beredar (bersirkulasi) dalam darah dan limpa. Monosit dikenal dengan kemampuannya untuk mengenali “sinyal bahaya” melalui pengenalan pola.
    • Struktur : Agranulosit, merupakan sel darah terbesar, Nucleus besar, berbentuk seperti telur, yang dikelilingi sitlopasma berwarna biru Keabuan pucat. (mononuclear),
    • Jumlah : 3-8 % dari jumlah total sel darah putih Leukosit yang berukuran paling besar.
    • Fungsi : Sangat fagositik dan aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui Pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalan aliran darah. Maka,sel ini menjadi histiosit jaringan (makrofagtetap). Monosit akan berubah menjadi makrofag yang berfungsi sebagai fagosit dan mempresentasikan antigen kepada sel limfosit.
Struktur kelenjar limfe dann resirkulasi limfosit



Comments

Popular posts from this blog

Replikasi DNA Prokariotik dan Eukariotik

Tutorial Mengubah Domain .blogspot ke .com dari Member Idwebhost

Prinsip dan Tujuan Sterilisasi dan Pembuatan Media Pembenihan Mikrobiologi